Acculturation in The Village of Pegayaman
Desa Pegayaman merupakan sebuah desa di kecamatan Buleleng Bali yang sebagian besar pen duduknya beragama Islam. Desa pegayaman sendiri terletak di tengah-tengah hutan Gayam. bentuk dari pohon gayam menjadi sumber ide dari celana panjang yang di buat dari kain dril jersey dan pita scotligh dengan teknik Chenille sehingga pada saat cahaya redup pita scotligh bisa memantulkan cahaya melalui cobekan-sobekan yg dibuat menyerupai tektur pohon gayam. Kemudian Bentuk dari kantung celana pada sisi kiri dan kanan terinspirasi dari biji kopi dan cengkeh yang merupakan komoditas dari mas yarakat desa pagayaman. Sedangkan pada blus menggunakan motif daun yang terinspirasi dari daun pohon gayam,kopi dan cengkeh.
Akulturasi terjadi begitu baik antara masyarakat islam pegayaman dengan masyarakat hindu bali. hal tersebuat terlihat jelas pada beberapa aspek, terutama pada Arsitektur bagunan yang masih terdapat ukiran bali flora dan fauna yang kemudian menjadi sumber ide dari motif pada blazer dengan perpaduan warna coklat bata, putih, dan biru muda yang diambil dari warna Masjid Jami' Safinassalam. Selain itu Akulturasi juga dapat di lihat dari bidang kesenian keagamaan yang mereka kembangkan. Seperti Pada acara Maulid Nabi dan tradisi Ngejot Dimana pada acara Maulid Nabi di adakan pertunjukan Burda yang para pemainnya memakai busana adat laki-laki bali, Bentuk burda di jadikan hisan kantung serut pada lengan sisi kiri blazer. Sedangkan tradisi Ngejot yaitu tradisi pertukaran makanan antara umat Hindu dan Muslim saat idul Fitri untuk memperkuat kerukunan umat beragama. Sajian makanan yang dibawa saat tradisi ngejot menjadi inpirasi dalam membuat topi musim panas
- Haki : Belum
- Link : -
- 1. Riyanatul Sofia
- Tidak ada prestasi ditemukan